JICT Gelar Public Expose Pencegahan dan Penanganan Stunting Anak di Jakarta Utara Tahun 2023.


PT Jakarta International Container Terminal (JICT) berkomitmen untuk mendukung pencegahan dan penuntasan stunting pada anak. Terkait hal tersebut, JICT telah melakukan berbagai upaya dalam membantu pencegahan terjadinya stunting pada anak, salah satunya adalah dengan menggelar kegiatan Public Expose Program CSR JICT tentang pencegahan dan penanganan stunting anak di Jakarta Utara, yang dilaksanakan di Balai Yos Sudarso Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (18/7).

Public Expose ini dihadiri dan diresmikan oleh Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. Dalam sambutannya, walikota menyampaikan bahwa pemerintah Jakarta Utara sangat mengapresiasi program-program CSR JICT, terutama yang terkait dengan perhatian terhadap Pendidikan dan Kesehatan anak.
“Program pencegahan stunting pada anak juga diharapkan dilakukan di daerah daerah wilayah Jakarta Utara yang lain,” kata Ali Maulana dalam sambutannya.
Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT) Ade Hartono yang juga hadir menyampaikan bahwa PT JICT sangat concern dan berkomitmen untuk mendukung pencegahan dan penuntasan stunting pada anak, khususnya di wilayah Jakarta Utara.
“Untuk kedepannya, selain memberi perhatian pada pemberian gizi untuk anak dan Pendidikan untuk para ibu, JICT juga akan memberikan perhatian terhadap perbaikan sanitasi lingkungan yang mungkin bisa membantu pencegahan terjadinya stunting pada anak,” kata Ade Hartono.

????????????????????????????????????

Lebih jauh dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mempublikasikan program pencegahan dan penanganan stunting anak di Jakarta Utara tahun 2023-2024 kepada stakeholders terkait dan publik secara luas. Program pencegahan dan penanganan stunting anak kali ini merupakan program periode ke dua, setelah periode pertama yang dilaksanakan pada tahun 2021-2022 lalu. Berdasarkan laporan dan hasil evaluasi program periode pertama, tingkat keberhasilannya sebesar 83 persen.
Untuk itu, tambahnya, berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang ada agar hasil pelaksanaan program pada periode ke dua ini berhasil 100 persen, maka JICT meningkatkan anggaran program diatas 50%, sehingga pemberian PMT gizi seimbang dari satu kali sebulan menjadi dua kali sebulan dan kegiatan parenting juga menjadi semakin fokus agar wali siswa di rumah juga bisa menyediakan makanan gizi seimbang dan menjalankan pola hidup sehat anak secara berkelanjutan.
Ade Hartono juga menyampaikan sejumlah statistik tentang stunting yang pernah di rilis oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) bahwa pada tahun 2022, angka prevalensi stunting di DKI Jakarta telah turun menjadi 14,8 persen. Jakarta Utara juga menunjukan penurunan angka prevalensi stunting dari 20,4 di tahun 2021 menjadi 18,5% di tahun 2022.
“Semoga angka stunting di Jakarta Utara semakin menurun bahkan diharapkan menjadi Zero Stunting,” pungkas Ade Hartono.
Kegiatan public Expose di hadiri oleh Puluhan Lembaga PAUD di Jakarta Utara, Jajaran pejabat terkait yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Koja, Kecamatan Tanjung Priok, dan Kecamatan Cilincing, serta Dinas Pendidikan dan tokoh masyarakat lainnya. (timcsrjict)